Lele Phyton
Ikan lele phyton
dihasilkan dengan menyilangkan induk Thailand generasi kedua (F2) dengan induk
ikan lele lokal. Untuk induk ikan lele lokal tidak diketahui generasi yang ke
berapa karena sudah bertahun-tahun dikembangkan di Kabupaten Pandeglang
Propinsi Banten. Kelompok pembudidaya ikan air tawar Sinar Kehidupan Abadi yang
menjadi penemu lele phyton pada tahun 2004. Pemijahan induk Ikan Lele Phyton
(Clarias sp) dilakukan secara kawin suntik yang bertujuan untuk merangsang
pemijahan ikan-ikan yang masak kelamin, tetapi tidak dapat memijah secara alami
karena keadaan lingkungan yang tidak sesuai yaitu dengan melakukan penyuntikan
terhadap induk jantan dan betina dengan menggunakan hormon perangsang (ovaprim)
dengan dosis penyuntikan ovaprim induk betina adalah 0,3 cc/kg, sedangkan untuk
induk jantan 0,2 cc/kg.
Lele
phyton sudah mulai di budidayakan hampir diseluruh pelosok tanah air. Salah
satunya adalah di Sebatik Indonesia Island, dia adalah penulis sendiri yang
fotonya terpampang gagah diatas, dengan ikan lele phyton (clarias sp) dikedua
tangannya sangat kagum dengan pertumbuhan ikan lele tersebut dalam waktu 3
bulan 1 minggu ikan tersebut memiliki berat rata-rata 0,7kg/ekor, dan yang
lebih mengagumkan ada ikan yang beratnya mencapai 1,7kg/ekor. Ikan lele yang
dipelihara di bak terpal ukuran 4x3x1m2 tersebut hanya untuk konsumsi
sehari-hari. Kendala yang dialami oleh petani sendiri adalah mahalnya harga
pakan ikan yang mencapai Rp. 18.000,-/kg.
-Jangan Berhenti
Berinovasi-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar